Menurut cerita para sesepuh dan Tokoh Masyarakat Desa Sukosari Lor pada zaman dahulu Desa Sukosari Lor dibabat oleh 7 (Tujuh) orang bersaudara yang datanggya dari Pulau Madura antara lain JU’ BIDES, JU’ BIDE, JU’ IRENG/JU’ SONGOT, JU’ REDHUH, JU’ SARON, JU’ GHENDING, dan JU’ TOSAREH. Ketujuh orang tersebut mempunyai kegemaran yang sama yakni memelihara bunga, setiap ada kesempatan dan diwaktu luangnya selalu mencari bunga, kata Sukosari terdiri dari dua suku kata yaitu SUKO dan SARI yang artinya Suko berarti Cari dan Sari berarti Bunga (Suka Mencari Bunga) sehingnga tempat yang dibabat dinamakan Sukosari dan konon setiap orang yang datang ke Sukosari selalu ingin menetap.
Hingga saat ini Sukosari Lor telah memiliki catatan sejarah kepemimpinan dari enam figur yang berbeda dan dengan pengabdian yang luar biasa, Bapak Abdus Salam sebagai Kepala Desa Pertama, Reksosiswono sebagai Kepala Desa Kedua, H. Salehuddin sebagai Kepala Desa Ketiga, Rahbini sebagai Kepala desa Keempat dan diteruskan oleh Sudarsono sebagai Kepala Desa Kelima, kemudian dilanjutkan Oleh Mahfud sebagai Kepala Desa keenam hingga saat ini yang latar belakang pendidikannya adalah Sekolah Menegah Umum, telah berhasil memimpin Desa Sukosari Lor dengan baik, walaupun taraf ekonomi masyarakatnya masih lemah, oleh sebab kurang terpenuhinya sarana irigasi, serta sarana jalan sebagai sarana transportasi utama penduduk setempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mengandalkan tradisi gotong royong.
Rara
22 Mei 2024 05:50:33
Assalamualaikum.pak kades mohon solidaritasnya ibu saya tdk pernah dapat bantuan mengapa tdk di masukkan...